David Fernanda Putra
Kudus - Masih kurangnya pendidikan yang di dapat Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) ketika sebelum masuk menjadi WBP di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Kudus membuat angka tuna aksara masih tinggi di lingkungan Rutan Kudus. Masih banyak WBP yang tidak bisa membaca dan menulis, Senin (22/05).
Bertempat di Perpustakaan Rutan Kudus, dilaksanakan giat pembinaan belajar membaca dan menulis bagi WBP. Kegiatan ini didampingi langsung oleh Pembina Kepribadian dan anggota jaga yang dimulai dari pukul 09.00 sampai 11.00 WIB.
Kepala Subseksi Pelayanan Tahanan, Abdul Aziis menjelaskan betapa pentingnya pendidikan di masa modern ini. Pembinaan belajar membaca dan menulis diberikan kepada WBP yang tuna aksara sebagai bekal pendidikan untuk WBP setelah selesai menjalani masa pidananya.
“Ternyata angka tuna aksara WBP di Rutan Kudus masih cukup tinggi. Mengingat pendidikan sangatlah penting pada era modern ini, tentunya kami telah menyiapkan program pembinaan belajar membaca dan menulis bagi WBP tuna aksara. Program ini kami laksanakan seminggu sekali dan didampingi langsung oleh Pembina Kepribadian.” jelas Aziis.
Kepala Kesatuan Pengamanan Rutan, Ardhyn tentunya tetap mengutamakan situasi yang aman dan kondusif di lingkungan Rutan Kudus. Dengan di kawal anggota jaga bertujuan program pembinaan belajar membaca menulis ini berjalan dengan lancar dan aman.
"Program pembinaan belajar membaca dan menulis bagi WBP ini tentunya sangat bagus. Kami tetap utamakan situasi yang aman dan kondusif di lingkungan Rutan Kudus ini dengan diberikan pengawalan anggota jaga guna kelancaran program ini, " tegas Ardhyn.
Kegiatan tersebut berjalan dengan lancar dan aman. Tampak WBP sangat antusias mengikuti program belajar membaca dan menulis.
yoan tanamal 
Narsono Son 
Indra Gunawan 
